Komnas HAM: Jokowi Prioritaskan Pencitraan ketimbang Urus Warga - KOMPAS.com

Written By Unknown on Jumat, 17 Mei 2013 | Jumat, Mei 17, 2013

JAKARTA, KOMPAS.com â€" Terkait mangkirnya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dari pemanggilan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) untuk yang kedua kalinya, Komisioner bidang Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM, Siane Indriyani, menyesalkan mangkirnya Jokowi. Terlebih lagi, tak ada pemberitahuan dari Pemprov DKI kepada Komnas HAM terkait batalnya Jokowi menemui warga bantaran Waduk Pluit.

"Intinya, kami menyesalkan tidak ada pemberitahuan dari Pemprov DKI," kata Siane ketika dihubungi wartawan, Kamis (16/5/2013). Siane menceritakan kalau puluhan warga bantaran Waduk Pluit rela menunggu kedatangan Jokowi hingga lebih dari tiga jam lamanya.

Mangkirnya Jokowi untuk yang kedua kalinya membuatnya semakin yakin kalau Jokowi tidak serius dalam mengurusi warganya. Bahkan, ia berpendapat kalau Jokowi lebih memilih untuk menghadiri sebuah acara pencitraan dirinya dibanding diskusi terbuka untuk mencari jalan keluar terbaik permasalahan relokasi warga bantaran Waduk Pluit, Jakarta Utara.

"Kami semakin yakin kalau Jokowi ini tidak sungguh-sungguh mengurusi warganya. Kami sesalkan, dia tidak ada prioritas untuk mengurusi rakyat, malah terus mengurusi pencitraannya," tegas Siane.

Komnas HAM, kata dia, telah melakukan pemanggilan dengan melayangkan surat sebanyak dua kali. Pemanggilan pertama pada tanggal 8 Mei 2013 dan Jokowi tidak menghadirinya. Pemanggilan yang kedua, pada 16 Mei 2013, Jokowi kembali mangkir.

Siane mengharapkan Jokowi dapat memberikan klarifikasi terkait pengaduan warga yang diintimidasi oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Intimidasi tersebut mulai dari calo-calo yang selalu menawar rumah warga untuk dibongkar serta Brimob dan oknum TNI yang ikut menambah keresahan warga dengan turut berjaga di sekitar Waduk Pluit.

Hal lain yang ingin disampaikan adalah pernyataan-pernyataan Wagub Basuki Tjahaja Purnama yang memojokkan warga dengan tuduhan komunis dan rakyat miskin yang tidak tahu diri.

Dalam agenda yang dirilis oleh Pemprov DKI, seharusnya Jokowi menghadiri diskusi terbuka bersama warga bantaran Waduk Pluit di Gedung Komnas HAM, Latuharhary, pada pukul 14.00 WIB. Namun, tak disangka Jokowi justru lebih memilih untuk menghadiri acara selanjutnya, yaitu memberikan kuliah umum kepada mahasiswa Universitas Tarumanegara.

Rencananya, Jokowi akan mendatangi Komnas HAM seusai ia memberikan kuliah umum, tetapi karena alasan data-data Waduk Pluit yang lupa dibawa, Jokowi akhirnya membatalkan kehadirannya berdiskusi di Komnas HAM.

Editor :

Bambang Priyo Jatmiko

http://megapolitan.kompas.com/read/2013/05/16/20491572/Komnas.HAM.Jokowi.Prioritaskan.Pencitraan.Ketimbang.Urus.Warga

0 komentar:

Posting Komentar