Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) pasrah jika pemerintah menaikkan harga jual bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Meski demikian, asosiasi pengusaha pabrikan mobil ini belum merevisi target penjualan akhir tahun nanti.
Ketua Gaikindo Jongkie Sugiharto menilai penurunan penjualan pasti terjadi. Namun, karena kebijakan resmi menaikkan harga maupun membatasi konsumsi BBM belum keluar, dia memilih pasrah dan berharap kondisi psikologis masyarakat urung membeli mobil tidak berlangsung terlalu lama.
"Kita tidak optimis, kita tahu kalau ada kenaikan harga BBM di tahun-tahun sebelumnya, selalu ada dampak penurunan penjualan. Mudah-mudahan tidak terlalu lama," kata Jongkie saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (11/5).
Uniknya, Gaikindo enggan merevisi target penjualan sebesar 1,1 juta unit mobil di akhir 2013. Jongkie beralasan, daya beli masyarakat Indonesia sebetulnya masih cukup tinggi sehingga permintaan terhadap mobil tetap besar, meski ada kenaikan harga BBM.
"Mengingat income per kapita masyarakat Indonesia dari tahun ke tahun naik, mestinya tidak terlalu lama (penurunan penjualan mobil)," tandasnya.
Sampai akhir triwulan I lalu, penjualan mobil masih tinggi, meningkat 1,5 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Sebanyak 295.909 unit mobil terjual selama Januari hingga Maret tahun ini.
Dari catatan Gaikindo, jenis mobil yang paling laris di Indonesia tetap tipe 4X2 seperti Daihatsu Xenia dan Avanza dengan mesin kapasitas di bawah 1.500 CC. Selama triwulan 1, penjualannya mencapai 199.535 unit, atau 67 persen dari total penjualan semua jenis mobil di periode tersebut.
[noe]
http://www.merdeka.com/uang/gaikindo-pasrah-penjualan-mobil-turun-karena-harga-bbm-naik.html
0 komentar:
Posting Komentar